Assallamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Jumat, 19 Juni 2015

WANITA


PERHATIKAN 12 AURATMU INI

Assallamualaikum sista, selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga berlimpah berkah dan rahmat Allah SWT. Berhubung sedang puasa, alahkah sebaiknya kita melaksanakan amalan baik dan menjaga diri dari amalan-amalan yang buruk. Salah satu amalan baik yang sangat bermanfaat bagi diri kita adalah menjaga diri dari berbuat dzolim karena membiarkan diri kita bodoh. Jadi, alangkah sebaiknya pada momen yang istimewa ini kita menyempatkan diri untuk belajar. 
Pada pagi menjelang siang ini saya akan membahas mengenai aurat seorang wwanita. Seperti kita ketahui, bahwa menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi setiap mukmin. Akan tetapi tidak sedikit yang beranggapan bahwa yang terbuka auratnya menjadikan seseorang terlihat seksi dan bagus. Namun bagi sebagian muslim anggapan seperti sudah dikategorikan muslim yang tidak beriman. Contohnya wanita yang sering membanggakan mahkota kepala atau rambutnya, wanita juga lebih senang melihatkan kulit nya yang putih dan bersih sebagai kepercayaan diri untuk tampil sebagai seorang yang cantik.
Namun itu semua hanya kecantikan sementara yang akan menghilang ketika kita sudah berada pada usia tua atau lansia. Pilihan seseorang untuk menutup atau pun tidak, kembali kepada keimanannya masing-masing.
Lelaki muslim sepatutnya menutup aurat dari bagian lutut sampai pusar, sedangkan bagi wanita menutup aurat dari bagian kepala sampai ujung kaki kecuali wajah dan telapak tangan.
Adapun bagian-bagian yang harus diperhatikan dalam menutup aurat, di antaranya :
1. Bulu Kening
Menurut Imam Bukhari: Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu keningnya.” (Riwayat Abu Daud Fi Fathul Bari.)
2. Kaki (tumit kaki).
“Dan janganlah mereka (perempuan) memhentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS: An-Nur: 31)
3. Wewangian
“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina.” (Riwayat Nasaii, Ibnu Khuzaimah dan Hibban)
4. Dada
“Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka.” (QS: An-Nur:31)
5. Gigi
“Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya.” (Riwayat At-Thabrani)
“Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang mengubah ciptaan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim). 
6. Tangan
“Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (Riwayat At Tabrani dan Baihaqi).
8. Mata
“Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebagian dari pandangannya.” (QS: An-Nur : 31)
Sabda Nabi Muhammad SAW: “Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama, pandangan seterusnya tidak dibenarkan.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
9. Mulut (suara).
“Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik.” (QS: Al Ahzab: 32)
Sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya akan ada umatku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, Yaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (musik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi.” (Riwayat Ibnu Majah).
10. Kemaluan
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. “(QS: An-Nur : 31).
“Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa dibulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya.” (Riwayat Al Bazzar).
“Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah.” (Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah).
11. Pakaian
“Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhirat nanti.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibnu Majah)
“Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
“Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: Al Ahzab : 59)
12. Rambut
“Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Begitulah bagian-bagian yang harus diperhatikan oleh kita selaku muslim, agar tetap dalam keteguhan dan kita tidak termasuk ke dalam golongan neraka. Semoga kita termasuk orang-orang yang menjaga aurat tersebut. 
Sekian ulasan pada pagi ini semoga, diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah. Aamiin... 
Wassallamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh..



Rabu, 17 Juni 2015

Kisah Inspiratif

 
CINTA SEJATI

Pagi itu seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibujarinya. Seorang perawat menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya satu jam lagi.
Sewaktu menunggu pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya.
Siperawat merasa kasihan, jadi ketika sedang luang dia sempatkan untuk memeriksa luka si kakek dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter diputuskan boleh dilakukan oleh perawat. Sambil menangani lukanya siperawat bertanya apakah dia punya janji lain sehingga nampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hanya mesti kerumah jompo untuk makan siang bersama isterinya, seperti yang biasa dilakukannya sehari-hari. 
Dia menceritakan bahwa isterinya sudah dirawat disana sejak beberapa waktu dan isterinya mengidap penyakit ALZHEIMER. Lalu siperawat bertanya apakah isterinya akan marah kalau dia datang terlambat ?
Sikakek menjawab bahwa isterinya sudah tidak dapat mengenalinya lagi sejak 5 tahun terakhir. Mendengar hal itu siperawat sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih pergi kesana setiap hari selama 5 tahun walaupun isteri bapak tak bisa mengenali bapak ?"
Sikakek tersenyum sambil tangannya menepuk tangan siperawat & berkata, "Dia memang sudah tak bisa mengenali saya lagi tetapi saya masih bisa mengenali dia, kan ?"
Kontan saja siperawat menjadi terharu dan terus menahan airmata sampai kakek itu pergi.

Subhanallah inilah ♥Cinta Sejati ♥
Semoga kelak pembaca muslimah yang baik memperoleh pendamping hidup yang baik, begitu pula sebaliknya. Amiin...

Rabu, 10 Juni 2015

15 Ways to Find Writing Inspiration

1. Find things to smile about
2. feel pain deeply
3. go below the surface
4. study people
5. collect words, ideas, and metaphors
6. make better use of movie time
7. listen to inspiring music
8.  take time to focus on sensory details
9. read writing craft books
10. read books outside your comfort zone
11. study great books
12. make real connections
13. try writing something new
14. read a historical biography or memoir
15. never fail to ask "what if?"
How about your writing inspiration???

Cerbung Istanbul Get Love part 1



MEET NOT GREET
Bersama kilatan petir yang memecah keheningan fajar, di antara riuh gerimis yang menyapa dedaunan, perlahan dengan sangat malas kutarik lagi ujung selimut yang sedikit tersingkap hingga menutupi seluruh bagian tubuhku, lagi. Masih terlalu fajar, belum juga kudengar adzan Subuh berkumandang. Mata ini masih teramat berat, bahkan sampai kusiakan Tahajud yang penuh rahmat. Tubuhku masih terasa penat, usai kuforsir hingga menjelang fajar tadi untuk menyelesaikan tugas kuliah.
Sebagai mahasiswi tingkat dua di salah satu universitas negeri di kota semarang, aku sudah mulai disibukkan dengan tugas kuliah, tugas organisasi dan juga pekerjaan sampinganku yang merupakan penyaluran hobi menulis. Sudah bukan hal aneh bagi ayah dan ibuku ketika aku menelfon dan mengabarkan bahwa minggu ini tidak bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di surga kecilku. Beliau dengan bijak mengabulkannya, tak lupa restu dan mutiara yang mengalun merdu di telingaku. Akan tetapi, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, aku merasakan kerinduan yang teramat dalam juga kekecewaan di hati mereka. Harapan mereka untuk menghabiskan waktu bersamaku sudah pasti sangatlah besar, mengingat ketiga kakakku telah berumah tangga dan sudah tidak tinggal bersama kami.
Lantunan adzan subuh berkumandang. Sejenak kuhentikan anganku tentang kampung halaman. Sambil meggeliat kecil, perlahan kubuka mataku yang masih saja terasa berat. Kubaca “Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur” dalam hati, agar tidak ada keinginan untuk melanjutkan mimpi. Suasana pagi ini memang sangat mendukung untuk bermalas-malasan, hujan yang mengguyur dari semalam belum menunjukkan tanda-tanda akan tergantikan oleh terang. Akupun tak dapat mengelak dari rasa malas yang menginginkan untuk tetap hanyut dalam hangatnya selimut. Selimut itu masih kubiarkan terurai di atas ranjang berukuran 120 x 160 cm tempatku melepas lelah. Aku berniat menggunakannya lagi selepas sembahyang Subuh nanti.
Suasana masih senyap, dan udara kota semarang yang panas pagi ini masih sangat dingin. Agak malas kulangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. kusucikan tubuhku dengan wudhlu, hingga kepenatan yang aku rasakan turut tanggal bersama aliran air wudhlu yang kubasuhkan di wajah, tangan dan kakiku.
Usai kuselesaikan sembahyang subuh, kuambil Al-Qur’an kecil di atas lemari bukuku. Kubuka juz 30 surah ke-89, Al-Fajr. Kuresapi ayat demi ayat, tafsiran kata demi kata, kalamullah yang luar biasa indah hingga aku terhanyut dan melupakan keinginanku untuk membenamkan diri di balik selimut. Sudah hampir jam 6, ketika kuselesikan sembahyangku pagi ini. Menyadari ketidakmungkinanku untuk terlelap lagi, segera kulipat selimut dan kurapikan tempat tidurku. Bergegas kuambil sebutir telur dari dalam freezer, beberapa menit kemudian sepiring omlet favorit telah siap untuk disantap. Menu sarapan pagi yang hadir setiap hari tanpa bosan, nasi putih, omelet dan kecap manis serta tak lupa segelas susu putih. Cukup untuk bekal menghadapi hari dengan penuh semangat.
Selesai sarapan pagi aku bergegas berapih diri, mengenakan baju batik dan rok hitam, tak lupa jilbab paris berwarna merah yang kukenakan untuk menyembunyikan rambutku yang panjang tergelung di bagian belakang kepalaku. Segera kulangkahkan kaki menapaki gang demi gang yang sempit di sekitar rumah kosku. Kupercepat langkahku menuju kampus, lurus saja dari gerbang menuju gedung serba guna yang biasa digunakan untuk seminar dan pertemuan lainnya. Hari itu kebetulan aku terpaksa mengikuti workshop IT, media pembelajaran berbasis macromedia flash. Bukan bidangku memang, atau lebih tepatnya bukan kemauanku mengikuti workhop itu. Aku terpaksa mengikutinya lantaran digunakan sebagai pendukung salah satu mata kuliah yang kuambil. Alhasil, dalam pelaksanaannyapun aku tidak dapat sepenuhnya mengikuti, entah apa yang aku peroleh dari sana. Sebenarnya, workshop dengan pembicara bernama depan Muhammad itu mengusung topik yang bagus dan bermanfaat. Mas Muhammad selaku pembicara menyampaikan modulnya dengan sangat menarik, bahkan tidak hanya sebatas teori, peserta dilibatkan secara langsung dalam demo membuat media pembelajaran berbasis macromedia flash tersebut.
Aku masih ingat, antusiasme peserta dalam mengikuti workshop. Hal itu terlihat dari reaksi yang responsif dan keaktifan menyampaikan pertanyaan. Mas Muhammad memiliki pembawaan yang tenang ketika berada di depan peserta, beliau menjawab pertanyaan dengan jelas dan mudah ditangkap oleh peserta. Dari perkenalan yang dibacakan oleh moderator, ditambah pernyataannya secara langsung, hal itu masuk akal. Beliau merupakan mahasiswa semester akhir yang sekaligus menjabat sebagai ketua UKM Penelitian di kampusku. Pengalaman-pengalamannya dalam menulis tidak dapat dipandang sebelah mata. Beliau pernah memenangkan berbagai kompetisi tulisan ilmiah dalam berbagai tingkat dan segudang prestasi lainnya. Terlepas dari segudang prestasi tersebut, ada satu hal yang aku garis bawahi dengan tanda atention merah muda, beliau adalah seorang muslim dengan pandangan islam modern dan sekaligus hafidz Al-Qur’an. Hal utama yang menjadi daya tarik seorang ikhwan bagi ahwat yang sudah memasuki masa dewasa sepertiku.
Tanpa sadar workshop telah berakhir, sedangkan aku masih terlalu asik dengan anganku tentang seorang ikhwan yang kelak akan menjadi imamku. Lamunanku mengudara bersama awan dan menghilang tertiup angin, ketika sahabat karibku Aisyah mengejutkanku dengan senggolan kecil di lenganku. Aku tersadar, dan segera kutekan tombol turn off pada laptopku. Kami berjalan ke luar dari ruangan workshop dengan fikiran masing-masing. Entah apa yang difikirkan oleh Aisyah, tetapi aku masih tersenyum  kecil mengangankan sosok lelaki yang kuharapkan sebagai imam.
Sambil melangkah ke luar, sekilas aku menoleh ke ruang transit. Disana kudapati mas Muhammad sedang berbincang dengan ibu ketua jurusan. Tanpa sengaja pandangan kami saling bertemu, beliau hanya menganggukkan kepala dan tersenyum. Aku hanya tersipu, tak mampu membalas keramahan itu dengan senyuman pula. Entah apa yang beliau fikirkan, tapi sikapku memang cenderung terlihat kurang sopan. Meskipun sebenarnya bukan seperti itu. Aku hanya terlalu bahagia, malu, tidak percaya, atau perasaan lain yang berkolaborasi menjadi satu perasaan aneh yang bergemuruh didadaku. Aku hanya bisa mempercepat langkahku, meredam rona merah yang kian jelas membuncah di pipiku.
Hari ini kutemui sosok ikhwan yang memenuhi kualifikasi dambaanku sebagai imam, seorang hafidz. Meskipun di antara kita belum pernah ada sapa, namun nama itu akan kusebut dalam sujudku. Meskipun nama itu bukan Muhammad, aku akan tetap menyebutnya. Kusebut nama hafidz dalam sujudku, dan berharap nama itu yang tertulis di lauh mahfuz sebagai imam dunia akhiratku. Aamiin J
Semoga ada masa dimana kita bisa saling bersua dan bersapa, sepertihalnya ikhwan dan akhwat yang menaruh harapan untuk dapat menyambungkan suatu ikatan silaturahim, bukan hanya antara dua insan, akan tetapi hingga dua keluarga. Meskipun sekarang kita hanya bisa bersapa dalam do’a, akan tetapi Insya Allah kelak kita akan bersama dalam bahtera rumah tangga. Akankah kesempatan itu nyata adanya? Mungkinkah? Entahlah, aku hanyalah umat yang berserah atas segala suratan sang pencipta.

Makalah Filsafat Pendidikan



Abstrak

Berbicara mengenai filsafat, tidak terlepas dari kebenaran keberadaan suatu benda, manusia maupun peradaban. Ilmu hakikat mengenai alam nyata dan keberadaan sebenarnya ini dikaji dalam cabang filsafat ontologi. Persoalan tentang ontologi menjadi pembahasan utama di bidang filsafat, baik filsafat kuno maupun filsafat modern. Ontologi adalah teori dari cabang filsafat yang membahas realitas. Realitas ialah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada kebenaran. Bedanya, realitas dalam ontologi ini melahirkan pertanyaan- pertanyaan seperti bagaimana realita yang ada ini, apakah materi saja, apakah wujud sesuatu ini bersifat tetap, kekal tanpa perubahan, apakah realita berbentuk satu unsur (monoisme), dua unsur (dualisme) ataukah terdiri dari beberapa unsur (pluralisme).  Suatu fenomena dapat dikaji dengan filsafat ontologi untuk memperoleh suatu kebenaran. Dalam makalah ini akan dikaji mengenai kebenaran keberadaan atlantis dan hubungannya dengan peradaban nusantara. Serta pengaruh fenomena tersebut terhadap paradigma bangsa Indonesia mengenai peradaban modern. Keberadaan mengenai filsafat dikemukakan oleh seorang filsuf Barat, yaitu Plato yang merupakan murid dari Socrates menjelaskan bahwa Atlantis terhampar di seberang pilar-pilar Herkules dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Dengan mengkaji mengenai karakteristik atlantis, dapat ditelaah lebih lanjut mengenai kebenaran atlantis berada di Indonesia. Dapat dikaji pula mengenai sejarah peradaban nusantara yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.

Kata kunci : filsafat ontologis, keberadaan atlantis, hubungan atlantis dengan peradaban nusantara


BAB I
PENDAHULUAN

Berbicara mengenai filafat, tidak terlepas dari kebenaran keberadaan suatu benda, manusia maupun peradaban. Ilmu hakikat mengenai alam nyata dan keberadaan sebenarnya ini dikaji dalam cabang filsafat ontologi. Suatu fenomena dapat dikaji dengan filsafat ontologi untuk memperoleh suatu kebenaran.
Misalnya saja fenomena atlantis yang tenggelam. Wacana mengenai atlantis yang tenggelam bukanlah pembahasan yang baru namun juga bukan pembahasan yang kadaluarsa. Fenomena atlantis menjadi buah bibir bagi masyarakat dunia, dimana kebenarannya masih berbeda antara pendapat satu dengan pendapat lain. Atlantis masih menjadi mitologi yang diklaim beberapa bangsa. Tahun 1627, Francis Bacon dalam esainya New Atlantis menggambarkan sebuah masyarakat Utopia yang disebut, Bensalem, letaknya berada di lepas pantai barat Amerika. Karakter masyarakat itu diceriakan mirip dengan yang Plato gambarkan mengenai Atlantis. Olaus Rudbeck, sarjan Swedia pun tak mau kalah ia mempublikasikan risalah berjudul Atland yang dimulai pada tahun 1679. Ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Swedia adalah Atlantis. Isaac Newton pun pernah membuat studi The Chronology of Ancient Kingdoms Amended yang berkaitan dengan Atlantis. Dewasa ini, terdapat wacana dan berbagai bukti yang menyebutkan bahwa atlantis berada di kepulauan nusantara atau Indonesia. Kebenaran pernyataan ini perlu dikaji secara ontologis untuk membuktikan apakah atlantis berhubungan dengan peradaban di Indonesia.
Berdasarkan ulasan tersebut dalam makalah ini akan dikaji lebih lanjut mengenai kebenaran keberadaan atlantis dan hubungan atau pengaruhnya terhadap peradaban bangsa Indonesia ditinjau dari sudut pandang ontologis.
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa pada umumnya dan penulis pada khususnya dalam menyikapi suatu fenomena. Selain itu dengan penulisan makalah ini dapat menambah wawasan kebangsaan mengenai sejarah peradaban bangsa. Sehingga secara lebih jauh mahasiswa dapat mengenal dan memiliki kebanggaan terhadap bangsa sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Landasan Teori
1.    Konsep Dasar Ontologis
Istilah ontologi berasal dari bahasa inggris “ontology”, meskipun akar kata ini berasal dari bahasa Yunani on-ontos (ada-keberadaan) dan logos (studi, ilmu tentang). Menurut Jalalludin dan Idi (2007:83) Ontologi berarti ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang sebenarnya atau apakah hakikat di balik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hakekat dari segala sesuatu di alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra kita. Ontologi sering diidentikkan dengan metafisika, yang juga disebut dengan protofilsafat.
Persoalan tentang ontologi menjadi pembahasan utama di bidang filsafat, baik filsafat kuno maupun filsafat modern. Ontologi adalah teori dari cabang filsafat yang membahas realitas. Realitas ialah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada kebenaran. Bedanya, realitas dalam ontologi ini melahirkan pertanyaan- pertanyaan seperti bagaimana realita yang ada ini, apakah materi saja, apakah wujud sesuatu ini bersifat tetap, kekal tanpa perubahan, apakah realita berbentuk satu unsur (monoisme), dua unsur (dualisme) ataukah terdiri dari beberapa unsur (pluralisme).
2.    Sejarah Munculnya Ontologis
Istilah ontologi muncul sekitar pertengahan abad ke-17. Pada waktu itu ungkapan filsafat mengenai yang ada (philosophia entis) digunakan untuk hal yang sama. Orang bisa menggunakan ontologi dengan filsafat pertama Aristoteles, yang kemudian disebut dengan metafisika. Namun pada kenyataannya, ontologi hanya merupakan bagian pertama metafisika, yakni teori mengenai “yang ada”, yang berad secara terbatas sebagaimana adanya. Beberapa ahli filsafat memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Namun jika ditarik dalam garis benang yang saling berkaitan, maka ada beberapa hubungan yang hampir sama bahwa ontologi adalah ilmu tentang “yang ada” sebagai bagian cabang filsafat yang sama. Baumgarten mendefinisikan ontologi sebagai studi tentang predikat-predikat yang paling umum atau abstrak dari semua hal pada umumnya. Ia sering menggunakan istilah “metafisika universal” dan “filsafat pertama” sebagai sinonim ontologi. 
3.    Aliran-Aliran Ontologi
Dalam kajian ontologi muncul berbagai pertanyaan yang kemudian melahirkan aliran-aliran filsafat. Terdapat empat aliran dalam filsafat yaitu sebagai berikut.
a.    Aliran Monoisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang ada itu hanya satu, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakekat saja sebagai sumber yang asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakekat yang masing-masing berdiri sendiri. Haruslah salah satunya menjadi sumber yang pokok dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya. Plato adalah tokoh filsuf dalam aliran ini, karena ia menyatakan bahwa alam ide merupakan kenyataan yang sebenarnya.
b.    Aliran Dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakekat materi dan hakekat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit. Kedua macam hakekat tersebut masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi. Tokoh aliran ini adalah Descartes yang dianggap sebagai bapak filsafat modern.
c.    Aliran Pluralisme
Aliran ini berpandangan bahwa berbagai macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk ini semuanya nyata. Pluralisme dalam Dictionary of Pholisophy and Religion dikatakan sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur. Tokoh aliran ini pada masa Yunani kuno adalah Anaxagos dan Empedocles, yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dari empat unur yaitu tanah, air, api dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah william James yang mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, dan dari akal yang mengenal.
d.   Aliran Nihilisme
Nihilisme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang positif. Istilah nihilisme diperkenalkan oleh Ivan Turgenieve pada tahun 1862 di Rusia. Tokoh lain aliran ini adalah Friedrich Nietzche. Dalam pandangannya dunia terbuka untuk kebebasan dan kreativitas manusia.
4.    Fenomena Atlantis
Atlantis adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar di seberang pilar-pilar Herkules, dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Dalam Timaeus Plato berkisah sebagai berikut :
“Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam”
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:
"Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang."
Dalam dialog Timaeus dan Critias dijelaskan mengenai ciri-ciri atlantis, yaitu sebagai berikut :
1)   Negeri Atlantis berada di sebuah pulau/daratan di seberang Samudra Atlantic dari Eropa Barat.  Pulau tersebut terletak di muka selat-selat yang disebut sebagai “Pillar Heracles”.  Luas pulau ini lebih besar dari Libya dan Asia pada waktu itu.  Wilayah di dalam atau diantara selat-selat Heracles itu hanya ada laut dangkal dan pelabuhan dengan akses kanal yang sempit, tapi yang diluar selat adalah benar-benar lautan luas yang diujungnya dibatasi oleh benua tak bertepi.
2)   Bahwa pulau/daratan  tersebut merupakan semenanjung besar/panjang  yang menjorok  ke arah lautan dari bagian pinggiran sebuah benua.  Semenanjung besar ini dikelilingi oleh lautan dalam.
3)   Di tengah-tengah Pulau Atlantis ada wilayah dataran luas yang terindah di dunia dan tidak ada yang mengalahkan kesuburannya. Morfologi dataran itu sangat rata, berbentuk persegi panjang dengan ukuran: panjang 555 km dan lebar 370 km.  Tanah datar ini dikelilingi oleh wilayah pegunungan dengan gunung-gunung atau bukit-bukit  yang yang berbagai ukuran dan terkenal sangat indah.  Dari wilayah pegunungan ini mengalir banyak sungai-sungai ke arah dataran, kemudian sungai tersebut mengalir meliuk-liuk di wilayah dataran (aluvial).  Semua aliran sungai ini bersatu dan masuk ke wilayah kota metropolis Atlantis yang dibangun di atas wilayah dataran ini, dan kemudian induk sungai itu mengalir ke laut.
4)   Tanah Negeri Atlantis sangat subur, terbaik di dunia,  yang menghasilkan buah-buahan sangat berlimpah dan banyak sekali macamnya;  termasuk jenis buah yang kulit luarnya keras yang bisa diminum airnya, dimakan dagingnya, dan juga dimanfaatkan minyaknya, yang disebut kelapa.  Tanah pertaniannya selalu mendapat kecukupan air dengan memanfaatkan air hujan ketika musim hujan dan kanal-kanal irigasi air dari banyak aliran sungai ketika musim kemarau.  Hasilnya dipanen dua kali dalam setahun.
5)   Selain pertanian banyak tumbuh  pohon-pohon besar-tinggi yang menambah keindahan alam, disamping juga menghasilkan berbagai macam kayu untuk bahan mebel dan bangunan.
6)   Tanah Atlantis adalah sumber dari segala wewangian yang berasal dari akar-akaran, tanaman herbal dan berbagai macam kayu, atau konsentrat  minyak wangi yang didestilasi dari buah-buahan dan bunga-bungaan.
7)   Fauna di Negeri Atlantis luar biasa banyak populasi dan ragamnya. Terdapat populasi gajah yang sangat banyak, dan berbagai jenis binatang yang menghuni wilayah danau-danau, rawa-rawa, sungai-sungai, dan juga yang hidup di wilayah pegunungan dan dataran, baik yang liar ataupun yang dipelihara.    Diantara binatang buas ada yang terkenal paling besar dan terganas  sedunia.  Di perairannya terdapat banyak ikan lumba-lumba yang diilustrasikan sangat akrab dengan penduduk Atlantis. Kuda-kuda pun sangat  banyak.  Di wilayah dataran dibangun arena pacuan kuda yang sangat besar, di sepanjang Pulau (ratusan kilometer) dengan lebar arena pacu  ~200 meter.
8)   Tanah Atlantis juga sangat kaya dengan sumber daya mineral dan logam.  Ada banyak macam batu-batuan beraneka warna yang dipakai untuk membangun berbagai bangunan, istana-istana, dan kuil-kuil (candi-candi).  Tanah Atlantis juga penghasil banyak sekali emas, perak, tembaga, dan “orichalcum” (logam mulia sejenis campuran emas-tembaga yang bercahaya merah).  Semua bahan logam ini sudah ditambang dan digunakan untuk berbagai keperluan termasuk untuk membuat hiasan dan patung-patung, juga untuk melapisi dinding dan lantai bangunan.
9)   Selain itu di Negeri Atlantis banyak terdapat sumber-sumber mata air panas dan dingin yang dibuat menjadi pancuran di dalam gedung-gedung untuk tempat bersantai dan mandi-mandi yang dilengkapi dengan berbagai tanaman disekitarnya.
Untuk menemukan lokasi atlantis yang hilang tersebut, telah dilakukan berbagai penyelidikan arkeologi. Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Hasil penemuan ini diklaim sebagai atlantis yang hilang. Kemudian, Awal tahun 1970-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato. Selain itu, pada tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut "segitiga maut". Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll. Mereka berdua meyakini bahwa itulah atlantis yang hilang.
Penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos selama 30 tahun, menghasilkan buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis merupakan benua
yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa,
Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang)
sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang
aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale,
terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
 Peradaban Atlantis diilustrasikan sangat maju.  Dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah, Atlantis mampu membangun banyak kuil/candi tempat beribadah, istana-istana, dan pelabuhan-pelabuhan. Keahlian yang sangat menonjol terutama dalam membuat kanal-kanal besar di seluruh wilayah negerinya.   Di sekeliling dataran Atlantis dibangun kanal besar dengan lebar 1 stadia (185m) dan dalamnya 100ft (~35m) membentuk lingkaran konsentris sepanjang  1000 stadia (1850 km).  Kemudian dibangun juga jaringan kanal-kanal selebar 100 ft dari wilayah hulu sungai (di pegunungan) sampai ke dataran, terus sampai ke kota untuk membawa berbagai hasil hutan/pertanian (kayu dan buah-buahan).  Jarak antara jaringan kanal-kanal adalah 100 stadia (~18.5km)  yang terhubung satu sama lain.  Wilayah hulu-hulu sungai (pegunungan) dihuni oleh para pemilik dan pengolah tanah pertanian dan peternakan yang kaya raya.  Mereka mensuplai berbagai kebutuhan pangan untuk penduduk negeri.
Di wilayah dataran ini terdapat Ibu Kota Metropolis Atlantis yang besar, canggih, dan sangat elok.   Arsitekturnya kota juga didominasi oleh teknologi kanal dan jembatan.  Di tengah kota terdapat pulau utama yang berdiameter 5 stadia (~1km).  Di tengah pulau tersebut terdapat Istana Poseidon yang sangat megah.  Pulau utama tersebut dikelilingi oleh selang-seling zona tanah dan air yang konsentris membentuk lingkaran sebanyak 10 lapis.  Zona paling luar selebar 50 stadia (~9.2km) adalah tempat pusat kota Atlantis yang dipinggirannya dibangun  benteng tersusun dari batu yang membatasinya dengan wilayah sekitar.    Di satu sisi benteng yang menuju lautan lepas dibangun kanal utama yang memotong zona paling luar tersebut menuju pelabuhan utama Atlantis.  Lebar kanal adalah 300 ft (100m) dengan kedalaman sekitar 100ft (35m) sepanjang 9.2km.  Dua zona tanah dan air di sebelah dalam dari pelabuhan selebar 3 stadia (555m).   Empat zona tanah dan air berikutnya mempunyai lebar 2 stadia   (370m). Kemudian dua zona tanah dan air yang langsung mengitari pulau utama mempunyai lebar masing-masing 1 stadia (185m).  Semua zona yang melingkar konsentris tersebut dihubungkan dengan jembatan dan kanal.
Ringkasnya, uraian di atas di atas jelas ciri-ciri alam daratan Atlantis menunjukkan ciri-ciri alam tropis yang sangat subur dan mempunyai kekayaan sumber daya alam luarbiasa, termasuk keragaman flora-fauna, pertanian, hasil hutan, dan pertambangan logam.   Daratan tersebut bukan pulau terpisah tapi anjungan besar dari sebuah benua, dimana di tengahnya terdapat dataran rendah yang luas dan landai dikelilingi oleh jalur pegunungan dengan gunung-gunung api aktif.  Kemudian geografisnya juga  dicirikan oleh dataran besar aluvial landai yang berdimensi 555 x 370 km berada di tengah daratan dan dialiri sungai (sangat besar) yang hulu-hulunya berasal dari pegunungan yang  mengelilinginya.  Sumber daya alam yang luarbiasa tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk membangun sebuah negeri maritim yang besar dan elok dan sangat tinggi peradabannya.  Kekuasaan Atlantis meliputi pulau besar yang diuraikan di atas ditambah pulau-pulau lainnya dan juga sebagian wilayah benua.   Jadi bukan hal aneh apabila sisa-sisa peradaban Atlantis ini ditemukan hampir diseluruh dunia, termasuk wilayah di benua Amerika, Asia, dan Afrika.  Pada zaman Atlantis, sebelum 11.600 tahun lalu, ketika  dunia masih berada dalam zaman es, dikatakan bahwa negeri di wilayah tropis ini jauh lebih subur dan nyaman dibanding sekarang (Zaman Solon-Plato) karena iklimnya berbeda, temperaturnya beberapa derajat lebih dingin.  Pada zaman es wilayah ini merupakan yang terkaya, terindah dan ternyaman di muka bumi, seperti yang diilustrasikan oleh Dialog Plato, namun sudah mengalami  degradasi akibat erosi, sedimentasi dsb.
Berdasarkan karakteristik tersebut, jika melihat di peta dunia tanah Atlantis yang merupakan wilayah Tropis, tidak banyak pilihannya.  Salah satunya adalah “Sundaland”,  daratan yang dulu lebih luas dari Lybia (Afrika Utara) + Asia (Turki)  tapi sudah tenggelam sehingga hanya kelihatan tulangnya saja, yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.   Daratan besar lain yang berada di zona Tropis adalah di bagian tengah dari Benua Afrika (Kongo, Tanzania, Kenya, Uganda, dll) dan Bagian Selatan Benua Amerika (Brasil, Peru, Equador, Kolombia, Venezuella).  Tapi dua lokasi daratan ini tidak tenggelam dan tidak pernah tenggelam sejak 20.000 tahun lalu, juga ciri-ciri geografisnya tidak memenuhi deskripsi Plato.  Sundaland 100% cocok dengan semua deskripsi tentang Pulau/Daratan Atlantis yang diuraikan dalam Timaeus dan Critias.  Sundaland pada masa 11.600 tahun lalu adalah daratan yang notabene merupakan semenanjung besar yang menjorok dari Benua Asia.  Semua ciri-ciri alam, termasuk jenis flora-faunanya dan sumber daya mineral-logam (emas, perak, tembaga) yang disebutkan dalam Critias dipunyai oleh Sundaland.   Ditambah lagi uraian tentang adanya dataran aluvial besar di tengah-tengah tanah Atlantis yang hulu-hulu sungainya dari pegunungan di sekitarnya sangat pas dengan keberadaan Sungai Sunda purba di perairan Laut Jawa dan Selat Malaka yang anak-anak sungainya bermuara di punggungan Sumatra, Jawa, dan Kalimantan yang mengelilinginya.   Jadi kalau dikatakan sungai purba di Sundaland bukan bukti adanya peradaban Atlantis memang bukan bukti langsung atau yang berdiri sendiri melainkan salah satu faktor utama untuk memenuhi kriteria Atlantisnya Plato.  Lebih lanjut lagi, dimensi tanah landai dimana terdapat Kota Metropolis Atlantis, yaitu 555 x 370 km, pas juga dengan dimensi Laut Jawa, bekas dataran aluvial landai yang sudah tenggelam. Mengingat hal tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa atlantis ada di Indonesia.
Peradaban di Indonesia yang sudah maju juga dijelaskan dalam kitab Jawadwipa, dimana dijelaskan bahwa ratusan tahun yang lalu, sebelum kristus lahir, sebelum ada tarikh saka, nenek moyang bangsa melayu datang dengan ratusan perahu ke nusantara dengan kemampuan menganyam, dan menanam padi memulai kebudayaan jawadwipa.
Keberadaan mengenai atlantis juga dikuatkan dalam Al-Qur’an, yaitu  dalam (QS 50:36) Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?
Hal ini berkaitan dengan kisah kaum nuh yang ditenggelamkan karena ingkar kepada Tuhan sehingga dilanda hujan, badai dan banjir bandang selama beberapa masa sehingga seluruh permukaan bumi terendam oleh air.


B.  Pembahasan
Keberadaan Atlantis dan kebenaran mengenai wacana Atlantis berada di Indonesia dapat dikaji secara ontologis dengan memperhatikan realita dan bukti-bukti yang telah dikemukakan oleh ahli-ahli. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan melalui penelitian arkeolog dan kajian dari pernyataan Plato mengenai karakteristik Atlantis, Indonesia memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Atlantis. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa Atlantis yang tenggelam berada di Indonesia tepatnya kepulauan Sunda Purba.
Keberadaan atlantis juga diperkuat dalam kitab Agama Islam, yang disertai bukti-bukti arkeolog serta karakteristik wilayah geografis Indonesia yang memiliki kesamaan dengan karakteristik Atlantis. Jadi secara ontologis dapat diketahui bahwa Atlantis itu pernah ada dan bisa jadi berada di kepulauan Indonesia.  Untuk kebenarannya sendiri, kita bangsa Indonesia tidak perlu memperdebatkannya.
Jika benar atlantis berada di Indonesia, maka bangsa Indonesia pada zamannya telah memiliki peradaban modern meskipun kemudian tenggelam dan menghilang. Akan tetapi sebagai bangsa Indonesia kita dapat berkaca dari peradaban yang telah maju tersebut. Kita dapat belajar merubah paradigma bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang tertinggal. Berkaca dari fakta tersebut, di kepulauan nusantara nenek moyang bangsa Indonesia merupakan peradaban maju yang memiliki kemampuan agraris dan bercocok tanam yang tercermin dalam teknologi ladang terasering, kemampuan membuat candi dengan memahat bebatuan. Berdasarkan kitab Jawadwipa wilayah nusantara hampir mencakup seluruh wilayah Asia dan sebagian Eropa maupun Afrika.
Dengan memahami lebih jauh realitas mengenai peradaban nenek moyang bangsa Indonesia secara ontologis, dapat diambil suatu pembelajaran mengenai kemajuan peradaban bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat mengembangkan diri menjadi bangsa Indonesia yang memiliki peradaban modern untuk kedepannya.